Sebagian masyarakat Indonesia akrab dengan pijat. Mulai ibokota sampai pelosok negeri, rata-rata mengenal pijat.
Di kalangan para wanita, keluhan perut biasanya (terutama di pedesaan) diatasi dengan pijat perut.
Begitu perut mulai dipegang, si pemijat mengatakan “peranakan turun” atau “kandungan turun“. Selanjutnya adalah acara pembetulan letak perut.
Kultur ? …
Saya tidak percaya bahwa kebiasaan ini dipengaruhi tingkat pendidikan. Kenyataannya para wanita berpendidikan tinggi, lulusan SLTA bahkan sarjana ada saja yang percaya bahwa keluhan perut bagian bawah disebabkan kandungan turun. (termasuk salah seorang kerabat yang tinggal di kota besar)
Wanita yang sudah dipijat dan oleh pemijat dikatakan kandungannya turun, begitu yakin dengan apa yang dikatakan pemijat, bahwa kandungannya turun.
Mari kita lihat isi rongga perut wanita.
Dalam gambar, nampak bahwa kandungan terletak di rongga perut bagian bawah dan disangga oleh jaringan ikat serta tulang di bawahnya.
Di bagian depan, adalah kandung kemih.
Ada juga usus, dan lain-lain.
Bisa dibayangkan bila organ-organ lunak itu diobok-obok.
Dalam ilmu kedokteran, rahim (kandungan) bisa turun, kondisi ini dinamakan prolaps uteri, artinya kandungan yang turun hingga keluar dan nampak dari luar.
Inilah gambar: kandungan (peranakan) turun atau prolas uteri. Biasanya terjadi pada usia tua atau wanita yang sering melahirkan, sehingga otot penyangga kandungan lemah.
Inikah yang dimaksud turun oleh para pemijat perut wanita?
Bila bukan, turun bagaimana ?
Di praktek, menjelaskan hal-hal semacam ini mudah, bisa menggunakan PDA (saya pakai ini, menggunakan piranti penampil gambar “viewer” gratisan), pc dengan monitor LCD ataupun laptop.
Setelah mengetahui duduk persoalannya, sebaiknya tidak membiasakan obok-obok perut.
Adalah tugas jajaran kesehatan untuk memberikan informasi kepada khalayak melalui berbagai media.
Semoga penjelasan singkat ini bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar