BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan
dilakukan disegala bidang. Pembangunan di bidang kesehatan yang
merupakan bagian interaksi dari pembangunan nasional yang secara
keseluruhanya perlu digalakkan pula. Hal ini telah digariskan dalam
sistem kesehatan nasional antara lain disebutkan bahwa sebagai tujuan
pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi
setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari
tujuan pembangunan nasional. Pembangunan di bidang kesehatan mempunyai
arti yang penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara
dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut erat
kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan SDM sebagai modal dasar
pembangunan nasional (Digitized by USU Digital Library, 2003).
Dalam
beberapa tahu terakhir AKB telah banyak mengalami penurunan yang cukup
menggembirakan meskipun tahun 2001 meningkat kembali sebagai dampak dari
berbagai krisis yang melanda Indonesia. Pada tahun 1971 Angka Kematian
Bayi (AKB) diperkirakan sebesar 152 per 1000 kelahiran hidup, kemudian
turun menjadi 117 pada tahun 1980, dan turun lagi menjadi 44 per 1000
kelahiran hidup pada tahun 2000. Berdasarkan Estimasi Susenas tahun
2002-2003 Angka Kematian Bayi (AKB) berturut-turut pada tahun 2001
sebesar 50 per 1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2002 sebesar 45 per
1000 kelahiran hidup (Indikator Kesejahteraan Anak 2000 (Estimasi SUPAS
1995) dan Estimasi Susenas 2002-2003).
Meskipun sudah banyak
kemajuan yang telah dicapai bangsa Indonesia yang antara lain ditandai
dengan berhasil diturunkan Angka Kematian Ibu dari 334 per 100.000
kelahiran hidup (1997) menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup (2003),
Angka Kematian Bayi dari 46 per 1000 kelahiran hidup (1997) menjadi 35
per 1000 kelahiran hidup (2002). Dan Angka Kematian Balita dari 58 per
1000 kelahiran hidup menjadi 46 per 1000 kelahiran hidup (2003), namun
pencapaiannya masih jauh dari yang diharapkan. Dibandingkan dengan
negara tetangga ASEAN, kematian ibu melahirkan, bayi, dan balita di
Indonesia adalah yang tertinggi. Depkes menargetkan pada tahun 2009 AKI
menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 26 per 1000
kelahiran hidup (Depkes, 2005).
Dalam upaya untuk menurunkan
angka kematian bayi dan anak balita, angka kelahiran agar terwujud
keluarga kecil bahagia dan sejahtera, pelaksanaannya tidak saja melalui
program-program kesehatan, melainkan berhubungan erat dengan program KB.
Upaya menggerakkan masyarakat dalam keterpaduan ini digunakan
pendekatan melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa, yang
pelaksanaanya secara operasional dibentuklah Pos Pelayanan Terpadu
(Posyandu). Posyandu ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan
professional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam
menanggulangi masalah kesehatan masyarakat terutama dalam upaya
penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran nasional (Digitized by
USU Digital Library, 2003).
Selengkapnya silahkan DOWNLOAD
GAMBARAN RENDAHNYA CAKUPAN PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU XXX BAB I - V
Tidak ada komentar:
Posting Komentar